Jumat, 14 September 2012

Dasar-Dasar Teori Kuantum Klasik


a.       Spektrum atom
Bila kita memanaskan logam atau senyawa maka akan muncul warna khas logam yang biasanya berwarna kekuningan. Bila warna di pisahkan dengan prisma, beberapa garis spektra garis kontinyu akan muncul.karena panjang gelombang cahaya khas bagi atom, spektrum ini disebut dengan spektrum atom.

b.      Teori Bohr
  Seorang fisikawan asal Jerman Max Karl Ludwig Planck pada tahun (1858) ia menganalkan  hipotesis baru yang di sebut dengan hipotesis kuantum (1900). Dan pada tahun (1885) Niels Hendrik David Bohr seprang fisikawan asal Denmark berusaha mengkombinasikan hipotesis kiantum Planck dengan fisika klasik untuk menjelaskan sepektra atom yang kontinyu. Bohr membuat beberapa asumsi diantaranya seperti di bawah ini:
·          Elektron dalam atom diizinkan pada keadaan stasioner tertentu. Setiap keadaan stasioner berkaitan dengan energi tertentu.
·          Tidak ada energi yang dipancarkan bila elektron berada dalam keadaan stasioner ini. Bila elektron berpindah dari keadaan stasioner berenergi tinggi ke keadaan stasioner berenergi lebih rendah, akan terjadi pemancaran energi. Jumlah energinya, h ν, sama dengan perbedaan energi antara kedua keadaan stasioner tersebut.
·          Dalam keadaan stasioner manapun, elektron bergerak dalam orbit sirkular sekitar inti.
·          Elektron diizinkan bergerak dengan suatu momentum sudut yang merupakan kelipatan bilangan bulat h/2π, yakni  ( mvr = n(h/2π), n = 1, 2, 3,. …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar