Selasa, 25 Desember 2012

Bagaimana Jika Nyamuk Punah

Apa yang terjadi jika nyamuk punah? Tentunya kita tau nyamuk merupakan hewan yang sangat di benci oleh manusia karena gigitanya yang sangat menggangu manusia dan juga menyebarkan wabah penyakit. Namun dari banyaknya pengaruh positif dari nyamuk ini ternyata hal yang besar bisa terjadi jika nyamuk dimusnahkah dari muka bumi.
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antarspesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.
Nyamuk selalu dapat menemukan sasarannya dengan tepat karena mereka melihat dengan gerakan, panas tubuh, dan bau tubuh. Sewaktu nyamuk hinggap di tubuh dia menempelkan mulutnya yang mirip sedotan disebut juga probosis. Lalu terdapat pisau yang akan merobek kulit korban maju mundur hingga menemukan urat darah, setelah itu baru darah yang ada dihisap.
Dalam prosesnya nyamuk juga mengeluarkan air liur yang mengandung antikoagulan untuk mencegah darah yang ia hisap membeku. Proses ini berlangsung cepat dan seolah-olah proses yang terjadi adalah nyamuk menusuk tubuh padahal tidak begitu, nyamuk membedah kita seperti layaknya dokter bedah yang cepat dan akurat.
Setalah nyamuk kenyang dia akan mencabut probiosis dan terbang. Air liur nyamuk yang tertinggal di kulit korban akan merangsang tubuh layaknya ada benda asing yang mengganggu, terjadilah proses yang dikenal dengan alergi, dan yang terjadi adalah bentol-bentol dan gatal.
Berbagai upaya pernah dilakukan oleh manusia untuk melenyapkan nyamuk, terutama jenis tertentu yang menularkan penyakit. Sebagian besar memang masih sebatas riset di laboratorium, namun prospeknya cukup menjanjikan.
Salah satunya pernah dilakukan oleh tim dari University of Oxford. Rekayasa genetika yang dilakukan tim tersebut berhasil menciptakan nyamuk jantan yang jika mengawini nyamuk betina maka akan menghasilkan nyamuk tak bersayap.
Meski bisa menggigit, nyamuk mutan tersebut tidak bisa terbang karena tidak memiliki sayap. Karena nyamuk betina harus terbang untuk bisa minum darah, lama-kelamaan nyamuk tidak bisa berkembang biak lalu punah. Dikutip dari Nature ,dampak paling besar dari punahnya nyamuk akan terjadi di habitat tundra (padang es), kutub utara.
Di tempat yang merupakan sarang terbesar bagi spesies nyamuk Aedes Impiger dan Aedes Nigripes , migrasi burung akan berkurang hingga 50 persen, karena berkurangnya salah satu makanan kesukaan para burung. Migrasi satwa yang lain juga akan terpengaruh, antara lain karibu atau sejenis rusa kutub. Ribuan karibu yang sebelumnya menghindari gigitan nyamuk akan menyerbu wilayah tundra, lalu diikuti para serigala yang merupakan predator utama para karibu.
Spesies ikan pemakan nyamuk, Gambusia affinis juga terancam punah, jika nyamuk sudah tidak ada. Punahnya ikan ini sedikit banyak tentunya juga akan berdampak pada rantai makanan yang terjadi di perairan air tawar.
Terlebih lagi, larva atau jentik nyamuk turut memegang peran dalam penguraian sampah organik. Saat berada di genangan air, jentik-jentik tersebut mendapatkan nutrisi untuk tumbuh dari sisa-sisa tanaman yang membusuk.  (Ade Priyono)

Sumber:
http://www.apasih.com/2011/11/inilah-yang-terjadi-jika-nyamuk-punah.html
http://foto-menarik.blogspot.com/2012/01/apa-yang-terjadi-jika-nyamuk-punah.html
http://forum.viva.co.id/aneh-dan-lucu/230867-inilah-yang-terjadi-jika-nyamuk-punah-dari-muka-bumi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Nyamuk
http://www.lintas.me/article/beritaunik.net/apa-yang-terjadi-jika-nyamuk-punah/1
Sumber Gambar:
http://www.saude.al.gov.br/vigilanciaepidemiologica/noticias/gestoresdoestado

Tidak ada komentar:

Posting Komentar